Mitos Kesehatan Yang Salah Kaprah

mengenal pola dance
Dance dapat menyehatkan tubuh tapi kamu harus kenali pola dance yang viral. Kenali pola dance yang digemari selebriti dan terviral.

Dukref News – Mitos Kesehatan Yang Salah KaprahHidup sehat merupakan impian semua orang. Namun banyak hal yang beredar di masyarakat tentang kesehatan yang ternyata merupakan sebuah mitos. Banyak mitos dipercaya oleh masyarakat yang berhubungan dengan kesehatan, tapi sebenarnya tidak sesuai dengan fakta yang ada. Kira-kira apa saja mitos-mitos kesehatan yangmasih dipercaya oleh masyarakat?

1. Kacang tanah dapat menimbulkan jerawat.

Kacang tanah merupakan tanaman yang cukup digemari oleh banyak orang. Tanaman yang berasal dari Amerika Selatan ini dapat dirubah menjadi berbagai macam olahan, mulai dari sambal pecel, selai, kue dan semacamnya. Namun banyak orang yang takut mengonsumsi  tanaman ini karena mitosnya kacang tanah dianggap dapat menimbulkan jerawat. Sebenarnya ini merupakan anggapan yang salah, berikut penjelasannya.

Kacang tanah mengandung lemak (40-50%), protein (27%), karbohidrat, lesitin, kolin, vitamin (A, B, C, D, E dan K), mineral antara lain calcium, chlorida, Ferro, protein, dan asam amino. Semua kandungan ini bukanlah penyebab terhadap munculnya jerawat, karena jerawat bisa muncul diakibatkan pola makan yang tidak sehat, kulit berminyak, polusi udara, iritasi pada wajah, mengonsumsi obat kontrasepsi, kurang minum air putih, alergi terhadap penggunaan kosmetik, terkena paparan sinar matahari langsung, jarang membersihkan muka, sering menyentuh wajah, kurang tidur, mengonsumsi makanan berlemak, tidak menjaga kesehatan kulit wajah, stres dan kekurangan vitamin A. Kacang tanah juga tergolong asam lemak tak jenuh tunggal sehingga tidak akan meningkatkan kolesterol yang berakibat pada timbulnya jerawat. 

Sebenarnya kalau orang memakan kacang tanah yang sudah digoreng kemudian setelah beberapa hari muncul jerawat, itu bukan disebabkan karena kacang tanah, tapi karena minyak gorengnya. Sedangkan kalau direbus, dibakar atau dimakan mentah, maka wajah tidak akan timbul jerawat.  Jadi, dapat disimpulkan bahwa munculnya jerawat kacang tanah itu tergantung pengolahannya.

2. Makanan pedas menyebabkan sakit Maag.

Banyak orang mengira makanan pedas akan menyebabkan inflamasi pada organ pencernaan. Padahal sebenarnya ini hanyalah mitos. Rasa pedas yang kita rasakan saat makan cabai berasal dari zat kimia di dalamnya yang disebut capsaicin. Zat ini mengaktifkan reseptor yang menyampaikan pesan ke otak untuk menerjemahkan sensasi pedas. Meski begitu pedas yang disebabkan capsaicin tidak menyebabkan sakit maag.

Sakit maag terjadi ketika keasaman lambung tidak seimbang sehingga menyebabkan asam lambung naik ke kerongkongan atau luka pada lapisan dinding lambung. Umumnya kondisi ini disebabkan oleh infeksi Helicobacter pylori sehingga mengakibatkan nyeri ulu hati, rasa kembung, dan nyeri lambung. 

Organ yang mengonsumsi makanan pedas merasakan nyeri. Tapi, nyeri akibat makanan pedas bukanlah disebabkan oleh gangguan pada keasaman lambung seperti dalam kondisi maag. Sebenarnya, bahan kimia capsaicin dalam cabai yang memicu saraf pada lambung untuk mengirim sinyal sensasi nyeri lambung ke otak, namun rasa nyeri ini bukanlah maag. Adapun makanan yang bisa menyebabkan sakit maag diantaranya: makanan yang terlalu asam, minuman keras dan kafein yang menyebabkan iritasi lambung, makanan berlemak dan berminyak seperti makanan bersantan dan gorengan, nikotin dalam rokok dan obat-obatan anti inflamasi non-steroid dalam waktu panjang. Namun memang tidak bisa dianggap bahwa makanan pedas tidak berbahaya.

3. Saat sakit punggung harus istirahat total

Saat kita sakit tentunya kita harus istirahat. Namun tidak dengan sakit punggung. Anggapan kalau sakit punggung harus banyak istirahat seperti  terus berbaring di tempat tidur tidak melakukan olahraga merupakan anggapan yang salah, justru akan memburuk jika terlalu lama di istirahatkan. Tindakan ini akan membuat berbagai upaya penyembuhan semakin tertunda. Belum lagi, otot-otot dan dan persendian yang mengalami nyeri akan semakin kaku jika tidak digerakkan dan akhirnya semakin sakit sekaligus memicu kerusakan otot.

4. Ctek-ctek jari tangan

Banyak orang beranggapan kalau kebiasaan “ctek-ctek” sendi-sendi jari  tangan dan kaki, leher dan pinggang dapat menghilangkan pegal atau capek. Tidak sedikit orang yang sering meregangkan ketegangan otot dengan menggoyangkan pinggang atau mematahkan leher.

Tulang-tulang pada sendi yang bergerak diselimuti oleh pelumas bening dan tebal yang disebut dengan cairan synovial yang bertugas untuk melumasi sendi-sendi supaya bisa bergerak bebas. Cairan ini mengandung karbondioksida (CO2). Andai tidak ada cairan ini, ketika sedang berjalan pasti tulang kita akan berbunyi “krieeeet” seperti suara pintu. 

Pada waktu kita mematahkan buku-buku jari kita, sebenarnya kita mendorong sendi keluar dari posisi normalnya dan mengembalikan lagi ke posisi awal. Saat sendi berubah posisi, volume ruang pada sendi berubah. Karena meningkatnya volume ruang inilah tekanan udara di dalamnya juga menurun, begitu pula dengan tekanan cairan synoval. Saat tekanan cairan synoval turun, gelembung  CO2 di dalamnya meningkat drastis sampai pada puncaknya akan meletup. Dibutuhkan sekitar 25 sampai 30 menit untuk mengembalikan CO2 ke dalam cairan tersebut, selama proses pengembalian CO2 tersebut sendi tidak bisa di’ctek-ctek’. Di lain hal, sendi-sendi bisa bergerak luas setelah di’ctek-ctek’ karena organ Golgi Tendon (sekumpulan saraf ujung yang mengatur indra gerak manusia) akan menstimulasi dan otot-otot di sekitarnya mengendur. Inilah alasan yang sering membuat kita ketagihan melakukan ‘ctek-ctek’. 

Kebiasaan ini akan merusak jaringan lembut pada pembungkus cairan sendi dan menyebabkan menurunnya kekuatan genggaman. Hal ini bisa mempengaruhi aktivitas yang mengandalkan jari tangan. 

5. Terlambat makan bikin sakit maag

Penyakit maag adalah gejala penyakit yang menyerang karena lambung mengalami peradangan dan luka sehingga menyebabkan sakit, mulas, nyeri, dan perih pada saluran pencernaan terutama bagian atas.

Kekambuhan sakit maag atau dispesia karena terlambat makan masih belum dapat dijelaskan secara ilmiah dan masih belum ada penelitian yang membuktikannya. Tapi fakta yang ada bahwa umat muslim melakukan puasa hingga sampai 12 jam terbukti tidak mengakibatkan gangguan maag pada sebagian besar pelakunya.

Ditulis oleh: Moh. Abdul Majid

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *